Komplek pemakaman di makam Sunan Gunung Djati Cirebon |
Destinasi ke 2 adalah dalam study tour dan wisata religi MTs dan MA As-Sa'adah yang dilaksanakan hari rabu 16 november 2016 adalah ziarah ke makam Sunan Gunung Djati yang selalu ramai dikunjungi warga untuk berziarah.
Guru dan siswa-siswi MTs dan MA As-Sa'adah dalam perjalanannya ke Cirebon berziarah ke makam Sunan Gunung Djati dan berdoa bersama di makam tersebut. Beberapa siswa juga membeli aksesoris seperti tasbih sebagai buah tangan.
Sedikit sejarah mengenai salah satu wali dari sembilan wali atau lebih dikenal dengan Wali Songo, Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah lahir dari hasil perkawinan Nyi Ratu Rarasantang dengan Syarif Abdillah, penguasa Kota Isma'illyah. Beliau menikah dengan Ratu Pakungwati dan memberikan kekuasaan Nagari Caruban dengan gelar Susuhunan atau Sunan. Beliau gigih menyebarkan Islam ke Padjadjaran, dimana kakeknya berkuasa, Prabu Siliwangi yang masih belum memeluk Islam. Hal itu ia lakukan hingga ke Serang Banten.
Mendengar Pajajaran Islam berkembang pesat setelah dipimpin Syarif Hidayatullah, Raden Fatah, Raja Demak yang juga Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa menetapkan beliau sebagai Penguasa Nagari Caruban, sebagai Penetap Panata Gama Rasul atau pemimpin penyiaran Islam di tanah Pasundan.
Dengan mengunjungi makam Sunan Gunung Djati, diharapkan siswa dapat mengenal sejarah penyebaran Islam di Nusantara oleh Wali Songo terutama Sunan Gunung Djati, dan menambah semangat spiritual mereka.